Tulisan ini adalah sekedar sharing tentang bagaimana pola
negara yang telah saya tinggali selama 4 tahun ini menangani virus corona. Tapi
sebelumnya, inilah update terakhir data corona di Australia per 24 April 2020. Saya
berusaha menggunakan Bahasa sederhana yang ringkas dan to the point, bukan yang “melangit” dan bertele-tele.
Jumlah confirmed case corona: 6675 (minggu lalu jumlah penderita
virus corona di Australia lebih besar dari jumlah penderita di Indonesia).
Jumlah kematian akibat corona: 78 orang (Jadi persentase
kematian akibat corona adalah 1, 16%).
Jumlah Pasien yg sembuh: 5136 (Jadi, orang masih berjuang melawan
virus ini berjumlah 6675- 5136-78 = 1461 orang).
Jumlah penderita yg harus dirawat di rumah sakit: 138 dan 42
diantaranya harus berada di ICU.
Jumlah corona test yang dilakukan: 482.370 test (Jumlah ini
adalah nomor dua terbanyak per ratio penduduk di dunia setelah Korea Selatan).
Jumlah persentase positif dari hasil test: 1,4 %.
Data ini menunjukkan bahwa pemerintahan Australia relatif
berhasil mengendalikan penyebaran virus corona. Berikut saya sampaikan
kronologi penyebaran virus corona di Australia.
Kasus pertama virus corona terjadi di kota Melbourne dan
diumumkan pada tanggal 25 January. (bandingkan kasus pertama virus corona di
USA; 20 Januari, Italy; 31 Januari, Spain; 31 Januari, Indonesia; 2 Maret).
25 Januari 2020
Kasus ini melibatkan seorang pria yang baru saja tiba di
kota Melbourne pada tanggal 19 Januari setelah sempat mengunjungi kota Wuhan,
epicentre pertama virus ini. Namun walaupun baru diumumkan di tanggal 25
January, pemerintah federal maupun pemerintah negara bagian sudah menyatakan
bahwa virus corona is not a matter of “if”, but “when” dan segala informasi
terkait virus corona ini sudah disampaikan ke publik. Di sekolah, kampus, dan
fasilitas public selalu terdapat poster-poster yang menerangkan pentingnya
untuk mencuci tangan dan mengenakan masker apabila sakit. O iya, Australia
hingga detik ini justru tidak merekomendasikan penggunaan masker bagi orang
yang sehat.
1 Februari 2020
Australia termasuk negara yang pertama kali melakukan
pelarangan terbang dari dan menuju China, tepatnya tanggal 1 Februari 2020.
Pengecualian hanya berlaku bagi warga negara Australia yang kembali dari China.
Tetapi mereka harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
15 Maret 2020
Semua orang yang baru datang dari perjalanan internasional
alias overseas travellers wajib melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14
hari.
20 Maret 2020
Semua penerbangan internasional ditutup. Pengecualian hanya
untuk warga negara Australia yang baru tiba dari luar negeri, tetapi harus melalui proses isolasi mandiri.
23 Maret 2020
Restrictions stage 1 untuk social gathering diterapkan.
Pembatasan operasi untuk gym, pub, casino, restaurants (for take away only).
Pertemuan religious menerapkan aturan one person per 4 square metre). Pertemuan
yang melibatkan lebih dari 500 orang (indoor) dan lebih dari 1000 orang
(outdoor) dilarang. Sekolah-sekolah masih diperbolehkan buka di stage ini.
24 Maret 2020
Penerbangan domestic hanya untuk kepentingan yang
dikategorikan essentials alias penting.
25 Maret 2020
Hanya dalam waktu 2x 24 Jam, Pemerintah Federal langsung
menaikkan level kewaspadaan menuju Restrictions Stage 2. Di level ini, hanya
beberapa sector usaha yang masih diijinkan beroperasi seperti supermarket, pom
bensin, farmasi dan food delivery. Selebihnya mereka harus tutup. Kewajiban
menjaga jarak alias social distancing diterapkan. Event pernikahan
diperbolehkan dengan maksimal melibatkan 5 orang. Pemakaman maksimal melibatkan
10 orang. Public gathering diperbolehkan dengan maksimal melibatkan 5 orang.
30 Maret 2020
Sadar bahwa 2/3 jumlah penderita virus berasal dari overseas
travellers, maka pemerintah federal menetapkan bahwa semua warga negara
Australia yang baru datang dari luar negeri harus melakukan proses karantina 14
hari di hotel2 yang ditentukan oleh pemerintah dengan penjagaan ketat polisi.
31 Maret 2020
Hanya berselang sekitar 5 hari dari restriction stage 2,
restrictions stage 3 diterapkan. Pada level ini, pertemuan public maksimal
melibatkan 2 orang. Masyarakat hanya diperkenankan ke luar rumah dengan 4
alasan. Belanja kebutuhan pokok, berobat, berolahraga (jogging), bekerja atau
belajar yg tidak mungkin dilakukan secara daring.
12 April 2020
Sejak tanggal ini, jumlah penderita baru virus ini konsisten
berjumlah kurang dari 50 setiap harinya alias Australia is success in
flattening the curve.
Kesimpulan
Tindakan tanggap pemerintah menjadi kunci kesuksesan
pengendalian pandemik ini. Australia menjadi salah satu negara yang pertama
kali melarang penerbangan dari dan menuju China. Walaupun tidak mengenal
istilah lockdown, peningkatan level kewaspadaan (restriction stages) dilakukan
secara cepat. Australia masih menerapkan level 1 di tanggal 23 Maret, namun di
tanggal 31 Maret, tingkat kewaspadaan sudah di level 3.
Selain itu, proses penegakan hukum dilakukan secara tegas.
Tidak ada hukum tanpa sanksi alias Lex Imperfecta. Setiap pelanggaran,
khususnya social distancing, on the spot fine
alias denda di tempat diterapkan. Masyarakat Australia sebenarnya tidak
memiliki kedisiplinan yang tinggi, namun adanya sanksi tegas membuat efek jera.
Pernah terjadi kasus 3 anak muda yang didenda AUD 1000 (10 Juta) karena bermain
game di lounge suatu asrama mahasiwa. Denda pernah pula diterapkan kepada 6
pria yang terpergok bermain basket di suatu taman. Bondi Beach langsung ditutup
begitu polisi melihat kerumunan massa yg ternyata mereka hanya berjemur dan
tidak berolahraga. Minister of Arts dari pemerintahan negara bagian New South
Wales langsung mengundurkan diri dari jabatannya karena terkena denda akibat
melanggar aturan social distancing.
Kemudian, terdapat pembagian kewenangan yang tegas antara
Pemerintah Federal (Pusat) dengan Pemerintah Negara Bagian (daerah). Pemerintahan
federal memperbolehkan beberapa negara bagian untuk melakukan penutupan batas
wilayahya (Border Closure). Tasmania dan Western Australia yang pertama kali
menerapkan larangan berkunjung ke wilayahnya. Jadi, pemerintah negara bagian
memiliki kewenangan untuk melakukan penutupan wilayah. Pemerintah negara bagian
juga memiliki kewenangan untuk menentukan boleh/tidaknya sekolah-sekolah
kembali buka secara normal. Pemerintah negara bagian New South Wales sudah
mengijinkan sekolah beroperasi di tanggal 29 April nanti, sementara pemerintah
negara bagian Victoria belum. Namun, untuk aturan terkait level kewaspadaan
(Restriction stages), Pemerintah Federal memiliki kewenangan mutlak dan
pemerintah negara bagian wajib mengikuti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar