Tulisan ini adalah tulisan spontan yang sy buat sambil menunggu my little Kinan yang
sedang perform dance monke y di sekolahnya. Tetapi semoga tidak mengurangi
‘gizi’ tulisan ini. Pertama, sy menyambut baik terpilihnya Mas Nadim Makarim
sebagai Mendikbud yang baru. Sy termasuk orang yang antusias dengan terpilihnya
beliau, terlebih pendidikan tinggi pun akan kembali ditempatkan dalam
Kemdikbud. Semoga mantan CEO Go-Jek ini dengan segala kapasitas dan kreativitasnya
yang sudah terbukti di Go-JeK, mampu membuat pendidikan Indonesia Go-Overseas
dan Go-Global.
Ok, tulisan ini sekedar pemikiran spontan tentang Konsep
perkuliahan di Era Revolusi Industri 4.0. Tujuan akhirnya adalah, dalam ranah
pendidikan tinggi, pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan kualitas dan
produktivitas dosen, mahasiswa dan pegawai sekaligus memperkecil ruang
manipulasi dan kompromi. Sekali lagi sy menyampaikan ide dan pemikiran dengan
mencoba menggunakan Bahasa sehari hari atau bahkan prokem sehingga lebih mudah
dimengerti, apalagi ini ditulis untuk segmen media social bukan ilmiah.
Lalu seperti apa konkritnya
Sisi Absensi
Perlu adanya absensi perkuliahan dengan absensi pengenalan
wajah. Tak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga dosen. Ini untuk mempekecil
peluang bisnis JASTIP di kelas alias
jasa titip absen. Di level sekolah, beberapa aplikasi di sekolah yang saat ini digunakan sudah bagus, tinggal
dimodifikasi saja untuk diterapkan di level perkuliahan. Sy pernah melihat
applikasi KitaSchool (absensi sekolah berbasis cloud) yang cukup jelas dan
transparan merekam jejak performa murid2 sekolah. Selain itu, aplikasi ini akan
menjadi bank atau basis data semua materi perkuliahan, jadwal, waktu, tempat
kuliah. Tidak ada alasan lagi terlambat kek, ga tahu kelas kek, salah jadwal
kek, dan alasan2 pemaaf lainnya, karena dengan aplikasi ini kesalahanmu tak
akan lagi termaafkan….Tak hanya bagi mahasiswa, bagi si dosen juga. Bayangkan
jika aplikasi ini akan memiliki fitur-fitur yg lengkap dan mudah, semudah kita
memilih menu makanan di Go-food.
Bagi mahasiwa KUPU KUPU alias kuliah pulang - kuliah pulang,
aplikasi ini justru membantu mereka lebih efisien, apalagi jika mereka punya
hobi/aktivitas sampingan, seperti merintis bisnis online. Bagi mahasiwa KURA
KURA alias kuliah rapat – kuliah rapat, lho bukannya aplikasi ini malah
membantu mengatur jadwal mereka sehingga
mereka akan semakin aktif berogrganisasi karena jadwal kuliah lebih pasti dan
tidak berubah-ubah seperti jadwal Liga 1
sepakbola. Aplikasi ini juga bisa diintergrasikan dgn task/assignment mahasiswa
jadi mereka tidak perlu ribet urusan ini, assignment upload aja, paperless is
better. Tak perlu lah, print beratus-ratus halaman, toh juga pd akhirnya akan
jadi sampah.
Logikanya, masak urusan basic spt beli makan atau beli obat
aja sdh berbasis online, masak urusan seperti ini masih manual gan? Jangan
katrok-lah. You better change or you punah….kata Bu Menkeu inspiratif kita, Sri
Mulyani.
Sisi Perkuliahan
Sisi Perkuliahan
Kuliah online bisa dilaksanakan apabila memang tatap muka
tak bisa dilaksanakan. Sekali lagi, ini hanya untuk pilihan kedua guys. Apabila memang kuliah
tatap muka sama sekali tak bisa dilakukan.Lalu caranya? Kuliah online dengan
memanfaatkan Webinar, bukannya sdh mulai lazim? Jadi dosen bisa darimana aja
memberi kuliah dan mahasiswa bisa darimana saja mengikuti perkuliahan. Lalu
jika wifi jd alasan? Dosen suruh ngomong sendiri terus rekam dan upload di akun
youtube-nya, atau upload di website kampus. Mahasiswa, yang tipikalnya ‘mati sesat’ alias mau gratisan
setiap saat, bisa akses wifi gratis di
area fasilitas publik. Bahkan beberapa banjar di Bali sudah ada wifi gratis. Jangan
cari alasan lagi soal wifi, wifi jangan hanya
dipakai buat game online, nonton gossip atau pranks….
Dosen pun bisa menyiapkan materi PPT dengan file suara, jadi
akan semakin memperjelas materi kuliah yg diberikan. Lalu, setiap perkuliahan
sudah saatnya memiliki rekaman suara. Jadi, mahasiswa yang absen pun masih bisa mendengar rekaman
perkuliahan. Bagi dosen, mereka pun akan benar-benar memberikan kuliah dan
bukan berlatih stand up comedy atau menjadi dosen saiko yg suka marah2 ga jelas.
Kampus-kampus luar negeri sudah menerapkan ini dimana para mahasiswa
bisa mendownload rekaman suara perkuliahan melalui website kampus.
CCTV atau bahkan IP Camera sdh selayaknya tersedia. Di saat
UTS atau UAS, Dosen tak perlu lagi capek-capek
dengan mata melotot apalagi sampai mnghardik mahasiswa yang nyontek,
ngerpek dsg. CCTV is evidence. Bahkan, kita bisa lihat dari rumah saat
mengawasi situasi ujian. Jika ada yg melanggar, tinggal catat dan tindak. Anggaplah seperti ini, kita bisa pasang CCTV
dirumah kita dan pantau aktivitas anak2 kita di rumah bahkan di saat kita
berada di Luar negeri kan? Hasilnya, entah itu anak petani atau anak
/saudara/tetangga boss besar, begitu mereka melanggar, dosen bisa memberi
sanksi tegas dan alat bukti yg kuat. Pakai IP camera bahkan lbh bagus lagi,
karena resolusinya lbh tinggi.
Lalu bimbingan skripsi?
Ini malah lebih mudah, selain masih bisa Webinar, bisa juga
pakai skype kan, jadi bimbingan skripsi tidak harus face to face kan. Ga ada
alasan skripsi ngadat krn dosen susah ditemui, dan dosen tak bisa lagi pakai
alasan sibuk utk menghambat skripsi mahasiswa. Win-win solution kan?
Apa ini tidak terlalu ambisius?
Sekarang Mobil otonom dengan teknologi 5G sudah mulai jalan
kok, masak urusan yang lebih simple tidak bisa dibuat. Terus kalo kita pernah
liat film Eagle Eye (2008) atau Total Recall (2012), mungkin kita sadar bahwa
apa yang sy bilang saat ini adalah hal yang
sangat biasa bagi mereka yg melek teknologi. O iya, beberapa teman dosen yang saya kenal sudah mulai cakap teknologi. Namun,
ini masih tergantung pada kemampun individu si dosen-dosen tsb dan belum tersistematis dan menyeluruh.
Barcelona tidak akan pernah sehebat sekarang jika hanya mengandalkan kemampuan
individu Lionel Messi dan Luis Suarez bukan?
Nah, sekarang
terserah kita punya niat atau tak punya niat. Bedanya simple. Orang
punya niat itu cari cara/jalan, orang
tak ada niat itu cari alasan. Where there’s a will there’s a way
bro/sis!!!
Maaf bila ada yg tidak berkenan dengan tulisan ini.