Minggu, 07 Desember 2008

Haornas





BERITA HARI INI
BALI
NUSATENGGARA
NUSANTARA
MANCANEGARA
EKONOMI
PARIWISATA
BUDAYA
OLAHRAGA
RUBRIK
OPINI
SISIPAN
TOPIK
SURAT PEMBACA


DENPOST
harian warga kota Denpasar




Sabtu Pon, 8 September 2007
Olahraga
Haornas, Momentum Kebangkitan Olah Raga Indonesia

Oleh: IGN Parikesit Widiatedja, S.H., M.Hum.

MOMENTUN peringatan Hari Olah Raga Nasional (Haornas) pada 9 September selayaknya menjadi bahan renungan bagi semua pihak untuk berpikir kembali mengenai arti penting suatu kebangkitan olah raga di suatu negara. Ada suatu koreksi positif yang tidak terbantahkan dengan majunya kegiatan olah raga di suatu negara, yakni meningkatnya rasa kebanggaan dan persatuan rakyatnya. Dua hal yang selama ini terasa menjauh dari kehidupan masyarakat Indonesia seiring dengan mandegnya prestasi olah raga di Tanah Air.
Sejak krisis multidimensi melanda Indonesia pada 1997 dan merembet bagai trickle down effect (kesejahteraan yang menetes ke bawah) di berbagai sektor termasuk olah raga, olah raga seakan-akan menjadi barang mahal yang tidak penting dan terlupakan. Inilah yang pada akhirnya mengakibatkan prestasi olah raga nasional di even internasional mengalami proses degradasi yang tajam. Pada tingkat regional misalnya, sejak pelaksanaan SEA Games 1999 hingga yang terakhir pada 2005 lalu, Indonesia tidak pernah lagi menjadi juara umum bahkan untuk sekadar meraih posisi tiga besar pun. Mundurnya prestasi olah raga ini juga diikuti kemunduran sikap mental dan prilaku masyarakat Indonesia. Sikap yang mengabdi dan memuja pada kepentingan pragmatis dan instant minded (berpikir instan) menjadi faktor dominan saat ini. Suatu sikap yang sama sekali jauh dari nilai-nilai olah raga sejati.
Menghadapi kenyataan ini, setidaknya terdapat dua permasalahan yang berkaitan dengan peringatan Haornas sebagai momentum kebangkitan olah raga di Indonesia. Mengapa kebangkitan olah raga memiliki kontribusi yang positif bagi perubahan sikap mental dan prilaku masyarakat? Model kebijakan apa yang seharusnya dilakukan pemerintah agar kebangkitan olah raga tidak menjadi impian semata?.

Arti Penting
Majunya perekonomian suatu negara mungkin hanya dinikmati dan menguntungkan sebagian pihak, pun dengan majunya politik suatu negara yang bahkan hanya dinikmati golongan-golongan tertentu saja. Namun, majunya suatu olah raga di suatu negara, maka segenap rakyatlah yang akan menikmatinya. Inilah yang mungkin menjadi alasan mengapa olah raga dikatakan dapat meningkatkan rasa kebanggaan dan persatuan suatu rakyat terhadap bangsanya. Ini didukung pula dengan kenyataan bahwa hanya ada dua peristiwa di mana bendera Merah Putih berkibar dan lagu kebangsaan dikumandangkan di seluruh dunia, yakni ketika presiden tiba di suatu negara dan para olah ragawan mempersembahkan medali emas di even internasional. Suatu kenyataan yang mengindikasikan secara absolut betapa pentingnya peranan olah raga sebagai alat pemersatu bangsa. Bahkan dalam kasus terakhir, penganiayaan yang menimpa duta olah raga kita di Malaysia telah menyulut rasa persatuan di setiap komponen bangsa yang secara responsif mengecam dan mengutuk pelakunya.
Lebih dari itu, olah raga dapat pula meningkatkan kualitas kehidupan manusia secara umum karena dalam olah raga terkandung nilai-nilai yang membentuk watak dan jiwa sportivitas, dedikasi, disiplin, motivasi dan kerja keras. Merujuk pada adagium lama men sana in corpore sano, bahwa dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
Memasuki 2007 ini, prestasi olah raga Indonesia mulai mengalami perkembangan walau masih sangat lamban.
Penulis mencatat setidaknya terdapat dua momen yang dapat dijadikan sebagai embrio kebangkitan sejak dua tahun terakhir. Momen pertama adalah terbitnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Melalui UU ini diharapkan prestasi olah raga Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Ini mengingat telah adanya suatu ruang bagi optimalisasi dan aktualisasi kegiatan olah raga yang dijamin melalui sebuah instrumen kebijakan sistem olah raga secara lebih terencana, terpadu dan sistematis. Momen selanjutnya adalah kesuksesan pelaksanaan Piala Asia di Jakarta, Juli lalu. Diakui atau tidak, walau dari segi prestasi tim sepak bola Indonesia belum mampu berbicara banyak di level Asia, even ini telah terbukti mampu meningkatkan rasa kebanggaan dan persatuan rakyat Indonesia.
Dua momen tersebut setidaknya menjadi modal penting dalam memicu kebangkitan olah raga sekaligus sikap mental masyarakat Indonesia. Mengingat konstribusi olah raga yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh pada sikap mental dan prilaku masyarakatnya. Bahkan, olah raga dianggap sebagai nation building instrument (instrumen pembangunan negara).
Bukti bahwa olah raga dapat mengubah sikap mental dan prilaku masyarakat yang pada akhirnya menjadi sebuah media pencerdasan bangsa dapat dilihat pada pernyataan konsiderans UU 3/2005 yang menyebutkan bahwa cara mencerdaskan kehidupan bangsa adalah melalui instrumen pembangunan nasional di bidang keolahragaan yang merupakan upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia secara jasmaniah, rohaniah dan sosial dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur sejahtera dan demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ini didukung pula dengan fungsi keolahragaan nasional untuk mengembangkan kemampuan jasmani, rohani dan sosial serta membentuk watak dan kepribadian bangsa yang bermartabat. Hal yang mengindikasikan olah raga dapat pula menumbuhkan sebuah character building (karakter membangun) bagi Bangsa Indonesia.

*Penulis, pemerhati olah raga tinggal di Denpasar.



CUACA

ACARA TV & RADIO

Radio Global FM 99,15 (LIVE)





Tidak ada komentar:

Kok Rapid Test Bayar?

Kok Rapid Test Bayar? Ada hal yang membuat saya sedikit heran akhir-akhir ini, yakni   soal rapid test. Logika saya sederhana? Mengapa kit...