Sebelum bercerita tentang rencana pemulihan dari pandemic
global ini, berikut update terakhir jumlah kasus COVID-19 di Benua Kanguru per
12 May 2020. Jumlah penderita adalah 6948 orang; jumlah kematian adalah 97
orang; Jumlah pasien sembuh adalah 6179 orang; Jumlah yg dirawat di rumah
sakit; 49 orang; dan jumlah yg dirawat di ICU adalah 16 orang; serta jumlah PCR
test yg dilakukan adalah 855.199 dengan persentase hasil positif COVID-19 hanya
0,8 Persen.
Lalu mengapa Australia Berani Berbicara tentang Road to
Recovery?
Dalam dua minggu terakhir, Australia konsisten mencatat
pertumbuhan kasus baru COVID 19 yang relative sedikit. Hanya kurang dari 20
kasus baru per hari di seluruh wilayah Australia. Ini pun hanya terkonsentrasi
di dua negara bagian, yakni New South Wales (Sydney) dan Victoria (Melbourne).
Di negara bagian Australia Capital Territory (ACT) bahkan bisa dikatakan
terbebas dari COVID-19 karena seluruh pasien sudah dinyatakan sembuh. Parameter
inilah yang menjadi kunci mengapa Australia berani berbicara tentang rencana
pemulihan. Jadi, ketika pertumbuhan kasus baru bisa ditekan serendah mungkin,
dan konsisten terjadi selama dua minggu, serta dengan dukungan analisis pakar
kesehatan yg akurat, maka mari kita berbicara tentang relaksasi ataupun upaya
pemulihan.
Lalu seperti apa rencana pemulihan atau Road to Recovery?
Perdana Menteri Scot Morrison mengumumkan 3 tahapan (stages)
umum yang dapat diambil oleh setiap negara bagian, yakni:
Stage 1
Di tahap ini, terdapat beberapa relaksasi dari
pembatasan-pembatasan yg telah ditetapkan semenjak 20 Maret 2020. Sebagai
contoh, setiap rumah dapat menerima tamu maksimal 5 orang; dapat berkumpul di
area outdoor maksimal 10 orang, café dan rumah makan sudah bisa dibuka dan
maksimal menerima 10 pengunjung; pemakaman dapat menerima sebanyak maksimal 30
orang; pernikahan maksimal 10 orang; penduduk diijinkan untuk pergi memancing,
bermain golf, dan hiking; dan tim professional olahraga diijinkan untuk memulai
sesi latihan.
Stage 2
Di tahap ini setiap pertemuan baik di ruang tertutup maupun
terbuka dapat dihadiri maksimal 20 orang. Hal ini berarti café dan rumah makan
bisa menerima pengunjung hingga 20 orang. Gyms, salon, galeri seni, museum, dan
bioskop juga mulai dibuka. Beberapa Perjalanan AKAP alias antar kota antar
propinsi (antar negara bagian di Aussie) sudah bisa dilakukan.
Stage 3
Di tahap ini setiap pertemuan dapat dihadiri hingga maksimal
100 orang. Pubs dan nightclubs juga dibuka. Perjalanan AKAP sudah diperkenankan
seluruhnya. Penerbangan dari Australia menuju New Zealand juga sudah dimulai.
Kemudian Australia masih mempertimbangkan menerima international student di
tahapan ini dengan kewajiban karantina 14 hari tetap diberlakukan. Penduduk
juga sudah diperkenankan kembali bekerja di kantornya alias no more work from
home.
Lalu bagaimanakah dengan prinsip social distancing?
Apapun tahapannya, prinsip ini tetap diberlakukan secara
mutlak. Jarak minimum antar orang adalah 1,5 meter. Pola hidup sehat dan bersih
tetap diprioritaskan, dan pemerintah menganjurkan setiap penduduk untuk
menggunakan applikasi COVIDsafe app. Penerbangan internasional (diluar
keperluan studi) nampaknya belum akan dibuka mengingat 2/3 kasus COVID 19
berasal dari mereka yang datang dari luar negeri.
Lalu apakah negara bagian harus mengikuti rencana umum
pemulihan ini?
Setiap negara bagian wajib mengikuti tahapan-tahapan umum
yang diberlakukan ini, tetapi mereka memiliki kewenangan untuk memodifikasi
tahapan atau proses relaksasi yang dikeluarkan pemerintah Federal (pusat).
Sebagai contoh, di Negara Bagian Victoria, walaupun telah melakukan proses
relaksasi stage 1, tidak semuanya mengikuti arahan pemerintah Federal. Victoria
masih memberlakukan kebijakan take away only bagi café dan rumah makan padahal
dalam stage 1 mereka diperkenankan untuk menerima pengunjung maksimal 10 orang.
Uniknya, negara bagian Queensland sudah memperkenankan pub atau bar untuk
dibuka mulai tanggal 15 May 2020 padahal pembukaan pub seharusnya berada di tahap
3. Sementara itu di Negara Bagian South Australia, mulai 8 Juni 2020, mereka
memperbolehkan dibukanya museum, gym, dan bioskop walaupun sebenarnya ini
berada di tahap 2. Jadi, negara bagian memiliki kewenangan penuh untuk
menentukan derajat atau level relaksasi yang diterapkan. Prinsipnya, merekalah
yang lebih tahu kondisi wilayahnya dan tidak selalu tergantung kepada arahan
pemerintah Federal (pusat).
Lalu Bagaimana dengan Sekolah? Bisakah mereka melakukan
Face-to-face learning?
Menyangkut sekolah, dan ini juga menjadi keunikan Australia,
Pemerintah Federal menyerahkan sepenuhnya kewenangan untuk membuka/menutup
sekolah kepada negara bagian. Namun hampir semua negara bagian telah membuka
operasional sekolah dan pembelajaran kembali dilakukan secara face-to-face.
Sebagai contoh, Negara Bagian New South Wales telah membuka sekolah per 12 Mei
2020, sementara Negara Bagian Victoria akan membuka sekolah pada 26 Mei 2020.
Ini pun dilakukan secara bertahap dimana Prep, Grade 1, 2, dan 12 akan dimulai
pada 26 Mei 2020 sementara Grade 3 s/d 11 akan dimulai 9 Juni 2020.
Jadi prinsipnya, ketika dulu proses semi-lockdown ini
diterapkan secara bertahap, maka proses relaksasinya pun dilakukan secara
bertahap pula dan sangat hati-hati karena potensi gelombang kedua COVID-19
pasti akan ada sebelum Vaksinnya benar-benar ditemukan.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar