TERBANG MENGENGGAM DUNIA
(KUMPULAN 45 SERIAL MOTIVASI)
BAGIAN II
sumber
1. andrew ho
2. Andrie Wongso
3. Adi W Gunawan
4. Andreas harefa
5. Eni Kusuma
6. Edy Zaqeus
7. Jennis S Bev
Collected by
Parikesit
10. BERANI MENYUARAKAN KEBENARAN
“If people would dare to speak …, there would be a good deal less sorrow in the world a hundred years hence. – Jika orang-orang berani bicara …, dipastikan kesedihan di dunia ini akan berkurang bahkan dalam seratus tahun berikutnya.”~ Samuel ButlerThe Way of All Flesh
Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah kisah nyata yang terjadi di Cina tentang kecelakaan tragis di area Tiger Taming Hill. Kisah nyata tersebut mengungkap detik-detik sebelum kecelakaan terjadi. Berawal ketika 3 begundal yang kejam dan bengis memaksa seorang wanita sopir bis untuk melakukan tindak asusila.
Sementara itu sebagian besar penumpang tidak sedikit pun peduli. Hati nurani mereka seakan tertutup rapat. Namun ada seorang pria paruh baya yang berusaha melawan keganasan para begundal itu dengan sekuat tenaga dan berteriak kepada rekannya sesama penumpang agar mau menolong. Tetapi usahanya sia-sia, karena tak satupun diantara para penumpang itu bergeming. Sehingga pria itupun terjungkal kesakitan setelah dihajar oleh 3 begundal.
Setelah diperlakukan tidak senonoh, si sopir cantik itu justru berubah menjadi bersikap aneh. Ia tidak menunjukkan kesedihan, namun berlaku kasar kepada pria yang tadi berusaha menolongnya. Dengan nada suara keras sopir wanita tersebut balik mengusir pria tadi agar segera turun dari bis dan mengancam tidak akan mengemudikan bis bila pria tersebut nekat bertahan.
Pria tersebut menolak pergi. Tetapi tiba-tiba beberapa penumpang lain yang bertubuh kekar menyeret pria tersebut turun lalu melemparkannya di jalanan tanpa belas kasihan sedikit pun. Pria itupun tersungkur bersama tas bawaannya.
Sopir tersebut kemudian mengemudikan bis dengan kecepatan sangat tinggi. Tak seorangpun menduga bila sopir wanita itu tiba-tiba menghempaskan arah kemudi bis ke tebing curam. Keesokan harinya berbagai media surat kabar mengabarkan kecelakaan tragis yang menewaskan seluruh penumpang termasuk sang sopir cantik. Sebuah surat kabar menyebutkan bahwa pria paruh baya itu menangis histeris setelah membaca berita tersebut dari surat kabar.
Kita dapat melihat begitu berat menjalani peran seperti sosok pria paruh baya yang ada dalam kejadian di atas. Upaya yang begitu keras untuk menolong justru membuatnya dimusuhi dan dihajar habis-habisan oleh para begundal yang kejam. Ia harus menghadapi kenyataan pahit, karena usahanya meneriakkan moralitas kandas di tengah sikap para penumpang yang acuh tak acuh.
Memang selalu ada risiko bila kita mencoba berbicara entah lewat kata-kata maupun perbuatan yang berlandaskan moralitas. Tetapi bercermin dari kisah tersebut, ternyata kita akan menanggung risiko yang lebih buruk atas kebisuan. Mungkin kita akan semakin sering melihat, mendengar, atau bahkan mengalami sendiri kisah tragis itu, apabila kita tidak peduli alias membutakan mata terhadap tindak apa pun yang mengabaikan moralitas.
11. BERKOMPETISI YUK!
Dalam sebuah obrolan dengan salah seorang pemimpin redaksi sebuah majalah ternama, ada satu ungkapan dia yang membuat dahi saya berkerut. ”Saya lagi bingung. Saya merasa gak ada musuh! Jadi, saya malah takut kalau tidak ada ancaman...”
Waw? Saya jadi bertanya. Kok bisa? Bukankah kita bisa hidup lebih tenang kalau tidak ada musuh? Ternyata, jawaban teman saya ini sungguh menggelitik nalar saya.
”Sekarang majalah saya ada di level paling atas. Nah, kalau nggak ada musuh atau kompetitor yang selevel, kami jadi merasa sombong. Akibatnya, kita bisa jadi lengah dan kehilangan motivasi untuk menghasilkan media yang berkelas bagi pembaca kami!”
Pikiran saya langsung melayang pada sebuah kisah yang saya alami beberapa tahun silam. Karena takut pada anjing, begitu mendengar anjing menggonggong, saya akan lari ketakutan. Kebetulan, waktu itu saya sedang santai berjalan di sebuah taman. Tiba-tiba, ada anjing yang menggonggong, dan, ternyata tak cuma menyalak, ia juga mengejar saya tanpa sebab. Maka, dengan sekuat tenaga, larilah saya. Dan, ketika melihat sebuah tembok, tanpa ba bi bu lagi, saya langsung meloncatinya. Waw! Saya berhasil lolos dari kejaran anjing itu. Yang membuat saya heran, tembok yang saya loncati dengan mudah itu ternyata tingginya hampir dua kali lipat tinggi badan saya! Bagaimana bisa? Ternyata, dalam keterdesakan, muncul kemampuan di luar batas yang biasa saya miliki, untuk meloncati tembok itu. Kembali pada kisah obrolan saya dengan pemimpin redaksi media itu, saya melihat bahwa ternyata dia punya pandangan lain tentang pentingnya kompetitor. Ia mungkin melihat bahwa musuh atau saingan dia itu sebagai sang anjing yang mengejar saya. Dia merasa perlu ”dikejar anjing” agar bisa mengeluarkan potensi yang mungkin masih tersembunyi dalam sumber daya yang dimiliki di kantornya. Ia butuh ”kepepet” agar bisa melejitkan potensi yang mestinya masih bisa terus ditingkatkan dari majalahnya.
Saat ini, majalah yang dikomandoinya memang sedang leading di pasaran. Bahkan, unggul jauh dari jumlah oplah dibanding pesaing nomor dua. Nah, menurut rekan saya itu, kondisi tersebut membuat dia gamang untuk memutuskan mencari hal-hal baru untuk memanjakan pembacanya. Dia mengatakan, akan jauh lebih mudah jika ada pesaing yang benar-benar kompetitif sehingga semua kemampuan bisa terasah lebih maksimal. Mungkin, cara pandang rekan saya itu beda dengan kebanyakan orang. Bagi sebagian orang, kompetitor atau saingan adalah musuh yang harus dibasmi. Misalnya, kalau kita punya usaha cuci motor di sebuah tempat dan kebetulan sukses, maka, tak lama di daerah tersebut kemudian bermunculan usaha sejenis. Nah, kebanyakan orang mungkin akan berpikir, wah, jadi ada saingan ya? Nanti konsumen akan berkurang dong?
Tapi, bagaimana jika pola pikir rekan saya tadi yang kita gunakan? Yang akan muncul di otak kita adalah ungkapan-ungkapan seperti: Wah, ada pesaing nih. Asyiik. Orang pasti jadi makin banyak yang tahu daerah ini sebagai lokasi cuci motor yang paling lengkap. Lantas, gimana caranya supaya saya bisa lebih unggul dari yang lain ya? Bagaimana kalau saya berinovasi dengan membuat cuci model salju. Bagaimana kalau saya memberikan layanan minuman ringan gratis pada yang cuci motor. Bagaimana kalau saya beri cuci gratis setiap tujuh kali cuci. Nah, karena ada pesaing, jadi banyak inovasi promosi yang muncul dari benak kita bukan? Dengan pola pikir yang berbeda, kita akan mendapatkan hasil yang berbeda pula. Jika sebelumnya, kita berpikir bahwa adanya kompetitor akan mematikan usaha kita, maka dengan cara pandang yang positif, hadirnya kompetitor justru akan menguntungkan kita. Jadi, siapkah Anda berkompetisi hari ini?[awid]
* Agoeng Widyatmoko dalah konsultan independen bidang UKM yang aktif menulis buku-buku motivasi usaha kecil dan peluang usaha. Beberapa bukunya kini menjadi best seller, diantaranya: 100 Peluang Usaha, Peluang Usaha untuk Anak Muda, dll. Ia juga mengenalkan konsep ”The Power of Kepepet” untuk melejitkan potensi pribadi. Untuk menghubunginya dapat melalui email agoeng.w@gmail.com.
12. Berlibur Sambil Belajar
“The real voyage of discovery consists not in seeking new lands, but in seeing with new eyes. – Perjalanan pencarian sesungguhnya tidak hanya mencari pulau baru, melainkan melihat dengan cara pandang yang berbeda.”Marcel Proust
Sepuluh tahun belakangan ini saya mengunjungi puluhan negri di lima benua di dunia. Berlibur ke luar negri bersama keluarga dan teman-teman dekat begitu menyenangkan. Kami sangat menikmati keindahan alam, budaya, adat dan makanan khas daerah yang kami kunjungi. Pengalaman itu membuat saya sangat terkesan, sekaligus ingin membagikan inspirasi dan semangat baru yang saya peroleh saat mengunjungi negri orang.
Ketika berkunjung ke Tembok Raksasa (The Great Wall) di Cina dan Piramida di Mesir saya membayangkan begitu hebat kedua bangsa itu. Karena di masa dahulu dimana segalanya masih sederhana saja mereka sudah mampu membangun karya besar dan menjadi icon keajaiban dunia. Kedua karya besar itu adalah bukti bahwa setiap insan di dunia ini sangat berpotensi, tak terkecuali Anda sendiri. Dalam era tehnologi secanggih saat ini, pasti sangat mungkin bagi kita untuk menciptakan mahakarya yang lebih luar biasa
Sewaktu berada di kota Tokyo, saya terkagum-kagum pada bangsa Jepang yang begitu disiplin dan tertib. Penduduk negara itu cukup padat begitupun lalu lintasnya. Tetapi pelayanan MRT atau Skyline sangat baik dan tertib, kemacetanpun jarang terjadi.
Sangat jauh berbeda dengan keadaan kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya di negri ini. Kemacetan tidak pernah sepi dari pemandangan setiap hari. Bayangkan berapa banyak waktu yang harus terbuang sia-sia ketika setiap hari terjebak kemacetan. Belum lagi pemborosan bahan bakar dan udara tercemar yang harus kita hirup.
Siapakah yang harus bertanggung jawab dan dipersalahkan atas keadaan tersebut ? “The only real mistake is the one from which we learn nothing. – Kesalahan satu-satunya adalah kita tidak mau belajar,” kata John Powell. Mengapa kita tidak belajar hidup tertib seperti bangsa Jepang?
Perjalanan mengunjungi peninggalan sejarah di Eropa Timur dan Eropa Barat membuat saya terkesan pada keseriusan warga dan pemerintah setempat dalam memelihara lingkungan dan peninggalan budaya bangsa. Saat melihat sungai-sungai di Swiss yang airnya jernih, tiba-tiba saya teringat sungai-sungai yang keruh dan banyak sampah.
Tiba-tiba pula saya teringat apa yang pernah diucapkan oleh Marion Wright Edelman. “You really can change the world if you care enough. – Anda pasti akan dapat merubah dunia ini jika Anda cukup peduli,” ujarnya. Seandainya ada sedikit saja kepedulian untuk menjaga lingkungan dan mengasihi sesama dari jutaan penduduk di negri ini digabungkan dan direalisasikan, mungkin kita tidak perlu jauh-jauh datang ke Eropa untuk melihat pemandangan yang menyejukkan mata dan merasakan suasana yang menyenangkan.
New Zealand adalah negri yang kaya obyek wisata. Padahal sewaktu saya berkunjung kesana, saya melihat kekayaan alam negri tersebut tidaklah seberapa. Tetapi masyarakat di negri itu sangat kreatif mengolah potensi wisata. Sehingga daya tarik negri itu tidak saja dikarenakan buah kiwi yang molek dan lezat, melainkan wisata dengan berbagai aktifitas yang menyenangkan, misalnya bungy jump dan the ludge.
13. Berpikir Negatif Tidak Menguntungkan
“No empowerment is so effective as self-empowerment. In this world, the optimists have it, not because they are always right, but because they are positive. Even when wrong, they are positive, and that is the way of achievement. – Tidak ada kekuatan yang paling efektif dibandingkan kekuatan dari dalam diri sendiri. Di dunia ini, hanya orang-orang optimis yang mempunyai kekuatan besar. Bahkan ketika segalanya berjalan keliru, mereka tetap positif dan itulah jalan menuju prestasi.” David Landes - California
Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah disimpulkan bahwa berpikir negatif memberikan pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya. Salah satu pengaruh berpikir negatif adalah melemahkan sistem kekebalan tubuh. Berpikir negatif juga menyebabkan seseorang tertekan dan kehilangan banyak energi. Dampak yang lebih buruk dari berpikir negatif adalah mengakibatkan seseorang tidak mampu lagi berbuat sesuatu untuk menciptakan prestasi maupun kebahagiaan.
Kisah asmara sepasang muda-mudi berikut ini menjelaskan bagaimana pikiran yang negatif menyebabkan kisah asmara itu kandas begitu saja. Tragedi itu bermula ketika pemuda tersebut harus pergi berjuang ke medan perang. Pada saat menghadapi peperangan, kaki kanannya putus terkena bom. Ia merasa tidak lagi pantas memiliki gadis pujaan hati karena cacat kaki.
Terpaksa ia meminta bantuan temannya agar memberitahu kekasihnya itu bahwa ia sudah gugur di medan peperangan. Pasca kejadian itu, ia justru melalui hari-hari dengan keputusasaan, karena ia masih sangat mencintai wanita itu. Hingga suatu ketika ia mendengar bahwa mantan kekasihnya akan segera menikah.
Pemuda tersebut merasa senang bercampur sedih. Di satu sisi ia senang kekasih hatinya sudah dapat menemukan pengganti, tetapi ia sedih karena kekasihnya akan segera menjadi milik orang lain. Pemuda tersebut ingin melihat mantan kekasihnya tersenyum bahagia. Ia sengaja datang pada acara pernikahan dan terus memperhatikan wanita itu secara diam-diam.
Tetapi ia sangat terperanjat ketika melihat calon suami kekasihnya itu. Sebab pria itu adalah teman seperjuangan yang terputus kedua kakinya akibat perang. Pemuda tersebut sangat menyesal mengapa dulu ia berpikir negatif dan terburu-buru memutuskan untuk mengundurkan diri karena kakinya terputus satu. Mengapa ia tidak menemui kekasihnya terlebih dahulu dan menanyakan secara langsung? Tetapi semua sudah terlambat, pemikiran negatif hanya meninggalkan penyesalan.
Kisah tersebut sebenarnya menegaskan bahwa kita seharusnya memikirkan kemungkinan terbaik terlebih dahulu, sebelum memikirkan kemungkinan terburuk. Sebab apa yang terjadi di depan nanti mungkin jauh lebih baik dari apa yang kita pikirkan. Semoga kita mempunyai satu kesamaan pendapat bahwa berpikir positif itu jauh lebih menguntungkan.
Karena itu budayakan berpikir positif dalam hidup Anda. Kemampuan berpikir positif terbentuk oleh kebiasaan-kebiasaan yang positif pula. Berikut ini merupakan tips mengkondisikan diri agar setiap saat berpikir positif.
Tips yang pertama adalah mengurangi informasi negatif. Mungkin Anda cenderung lebih sering mendengar berita tentang tragedi maupun tindak kejahatan, penindasan, penyelewengan dan lain sebagainya. Tetapi berita tentang keharmonisan, kepedulian, kejujuran dan cinta kasih seringkali luput dari perhatian. Maka mulai saat ini kurangi informasi tentang hal-hal yang negatif.
14. BERSAHABAT DENGAN MASALAH
“If a problem doesn’t kill you, it will make you stronger.”
Seorang kawan mengeluh, ”Pak, saya kok sering kena masalah ya? Padahal saya ini sudah rajin berdoa, selalu positive thinking, tidak pernah bikin susah orang lain, suka menolong orang lain, jujur dalam bekerja, dan nggak neko-neko. Kenapa ya Pak? Apa masalah saya? Saya sudah bosan kena masalah terus.”
”Wah, selamat ya,” balas saya.
”Lho, bagaimana sih Pak Adi ini. Saya punya banyak masalah kok malah diberi selamat. Senang ya Pak kalau lihat orang susah?” kawan saya balik bertanya dan agak jengkel.
“Sabar...sabar... bukan begitu maksud saya. Jangan tersinggung dong,” jawab saya cepat sambil berusaha menenangkan kawan saya ini.
Nah, pembaca, apa yang saya tulis di artikel ini merupakan hasil obrolan saya dan kawan saya.
Masalah. Setiap orang pasti punya masalah. Setiap hari kita pasti berhadapan dengan masalah. Kita berusan dengan masalah. Kita mendapat masalah. Kita membuat masalah. Kita bahkan bisa jadi sumber masalah. Masalah terbesar adalah kalau kita tidak tahu bahwa masalah kita adalah kita merasa tidak punya masalah.
Pembaca, waktu Anda mengalami masalah, bagaimana reaksi Anda?
Apakah Anda marah? Jengkel? Sakit hati? Frustrasi? Takut? Menyalahkan diri sendiri? Atau Anda cenderung untuk menyalahkan orang lain?
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa saya menggunakan judul ”Bersahabat Dengan Masalah”. Apa nggak salah, nih? Kita kok diminta bersahabat dengan masalah?
Benar. ”Masalah” sebenarnya adalah hal yang sangat positif. Mari kita bahas terlebih dahulu makna di balik kata ”masalah”. Masalah, yang dalam bahasa Inggris adalah ”problem”, ternyata mempunyai akar kata yang maknanya sangat berbeda dengan yang kita pahami selama ini.
Akar kata ”problem” berasal dari bahasa Yunani, proballein, yang bila ditelusuri lebih jauh mengandung makna yang sangat positif. Pro berarti forward atau maju. Sedangkan ballein berarti to drive atau to throw. Jadi, problem berarti bergerak maju. Problem berarti kesempatan untuk maju dan berkembang.
Sewaktu pertama kali mengetahui bahwa akar kata problem, proballein, artinya bergerak maju, saya sempat terhenyak dengan perasaan kaget dan takjub. Sungguh luar biasa dan sungguh benar. Coba kita renungkan bersama. Masalah sebenarnya adalah suatu simtom yang menunjukkan adanya suatu penyebab atau akar masalah. Justru dengan seringnya seseorang mendapat “masalah”, bila orang ini cukup bijak dan jujur pada dirinya sendiri, ia akan berkembang dan bisa lebih maju.
Lha, kok bisa begini?
Pernahkah Anda, atau mungkin orang yang Anda kenal, mendapat atau mengalami masalah?
Jawabannya, “Sudah tentu pernah.”
Pertanyaan saya selanjutnya, “Apakah masalah yang dialami Anda mirip dengan masalah sebelumnya?”
Jika kita mau bersikap jujur dan jeli dalam mengamati maka seringkali masalah yang kita alami sifatnya “mengulang” masalah sebelumnya. Ada kemiripan atau kesamaan. Bentuk masalahnya bisa berbeda namun polanya sama.
Satu contoh. Ada seorang wanita yang putus dengan pacarnya. Ia marah, kecewa, sakit hati, dendam, dan bersumpah akan mencari pasangan yang jauh lebih baik. Namun kenyataannya? Ia mendapatkan pacar baru yang mempunyai karakter yang serupa dengan mantan pacarnya.
15. Bersikap Murah Hati Itu Indah
“Only a life for other is a life worthwhile – Hidup hanya akan berharga jika bermanfaat untuk orang lain.”Albert Einstein
Saya benar-benar bersyukur karena di tengah jadwal pekerjaan yang sangat padat saya masih mempunyai kesempatan untuk menjenguk orang-orang yang kurang beruntung. Setiap pengorbanan untuk mereka serasa sangat kecil nilainya jika dibandingkan dengan segala yang saya dapatkan. Sekian lama saya berkaca dan berpikir, semakin saya rasakan bersikap murah hati itu begitu indah.
Andapun akan merasakan keindahan itu diantaranya dalam bentuk kesenangan dan kebahagiaan, ketika Anda bisa memberikan sesuatu, waktu maupuan kemampuan kepada orang-orang yang memerlukan. Kita mungkin jawaban bagi orang-orang yang sedang dihimpit kesulitan. Saya kira tiada yang lebih membahagiakan selain memberikan senyuman dan harapan kepada mereka yang di ambang putus asa.
Selain kebahagiaan, pengalaman saat bertemu dan berbagi dengan mereka selalu membuat semangat kerja saya kembali membara. Karena pengalaman itu selalu mengingatkan saya untuk berusaha lebih giat supaya bisa berbuat lebih berarti mengatasi kesulitan yang sedang mereka hadapi.
Sebenarnya kepekaan dan kemurahan hati kita terhadap kesulitan orang lain juga merupakan akses terbaik terhadap potensi yang kita miliki. Jika kita dapat merasakan derita mereka, maka kita akan bisa bersyukur dengan limpahan jutaan nikmat yang sedang kita rasakan. Rasa syukur itu akan menjadikan kita lebih optimis, berpikir dan bertindak positif dalam berusaha.
Sementara bila kita sudah mampu membuka diri untuk membantu orang lain dengan penuh keikhlasan, maka kita juga akan mudah menciptakan tali persaudaraan. “Giving credit where it is appropriate will encourage trust in relationship. – Kemurahan hati yang tepat sasaran akan meningkatkan kepercayaan dalam sebuah persaudaraan,” terang Boomi NLS.
Semakin banyak yang dapat kita berikan, maka akan semakin besar manfaat bagi kehidupan manusia. Kepekaan dan kemurahan hati akan menghasilkan keajaiban luar biasa terhadap kehidupan, bagi orang yang memberi maupun orang yang menerima. Mengingat begitu besar manfaat kemurahan hati, jauh sebelumnya seluruh agama di dunia menganjurkan kita untuk bersikap murah hati, diantaranya;
Islam:“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” QS. Al-Baqarah [2]: 261.
Kristen & Katolik:“Barang siapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” 1 Yohanes 3: 17-18.
Hindu :Di agama Hindu, pustaka suci terutama Smertinya dan Upanishad mengajar umatnya menjalankan aktivitas dana punia yang berarti “pemberian yang baik dan suci”
16. Bertanggung Jawab Terhadap Kehidupan
“If it is to be, it is up to meJika segalanya harus terjadi, maka semua itu akan tergantung pada diriku sendiri.” – Unknown –
Bila pepatah lama tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa kita, kurang lebih artinya adalah ‘hanya diri kita yang sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kehidupan atau nasib diri kita sendiri’. Apa yang akan terjadi terhadap diri Anda di tahun-tahun mendatang sepenuhnya terletak di tangan Anda. Begitupun segala kemungkinan target yang bakal Anda capai di tahun-tahun tersebut tergantung pada diri Anda sendiri.
Untuk mendapatkan kemungkian hasil yang optimal dibutuhkan sebuah sikap bertanggung jawab terhadap anugrah kehidupan ini. “The price of greatness is responsibility. – Harga sebuah kesuksesan besar adalah sikap yang bertanggung jawab,” tegas Winston Leonard Spencer Churchill. Oleh sebab itu, aspirasikan rasa tanggung jawab kita terhadap hidup ini dengan sebaik-baiknya.
Menurut saya ada beberapa ketentuan untuk dapat melaksanakan tanggung jawab kehidupan ini dengan baik. Ketentuan pertama adalah mengenali dan mengembangkan potensi yang ada di dalam diri sendiri. Bersamaan dengan hal itu, kita juga harus memahami tujuan hidup ini agar langkah yang kita kerjakan lebih terfokus. Yang terpenting dari semua itu adalah berpikir dan bersikap positif walau apapun yang terjadi.
Satu hal yang ingin saya tegaskan bahwasanya kehidupan atau kesuksesan kita selanjutnya tidak terkait erat dengan latar belakang maupun latar depan. Tanggung jawab kita dalam merespon keadaan lebih menentukan keberhasilan. Suatu keadaan yang sama, tetapi bila direspon secara berbeda maka akan memberikan hasil yang berbeda pula.
Sebagai contoh adalah kehidupan mengenai sepasang saudara kembar di Amerika Serikat. Kejadian ini berlangsung sekitar tahun 1950-an. Keluarga pasangan saudara kembar ini berantakan. Sang kakak merespon keadaan itu secara positif, dan bertekad untuk sukses dalam kehidupan. Berkat usaha keras dalam belajar dan tekadnya yang besar, maka ia berhasil menjadi senator ternama di Amerika Serikat.
Sedangkan saudara kembarnya sendiri melihat kekacauan dalam keluarganya itu secara negatif. Sehingga ia kehilangan kendali dan selalu berusaha menhancurkan diri sendiri. Akibatnya, ia harus mendekam di penjara seumur hidup karena melakukan tindak kejahatan yang sangat fatal. Tidak ada orang lain yang harus dipersalahkan. Kesalahannya sendiri merupakan penyebab dari nasib buruknya itu.
Dalam kisah tersebut terdapat perbedaan rasa tanggung jawab hidup yang besar. Faktor pembeda yang pertama adalah kepahaman terhadap potensi dalam diri masing-masing individu. Sang kakak merasa memiliki potensi yang cukup untuk ia kembangkan lebih lanjut. Oleh sebab itu ia merasa bertanggung jawab untuk dapat meraih kehidupan yang lebih baik.
Sedangkan sang adik sama sekali tidak melihat potensi yang ada di dalam dirinya. Sehingga sang adik tidak merasa mampu mengemban tanggung jawab kehidupan ini dengan baik. Selain itu, sang kakak sudah menetapkan tujuan yang pasti, sehingga setiap langkahnya terarah. Sedangkan sang adik tidak memiliki tujuan hidup yang pasti. Sehingga ia merasa tidak perlu bertanggung jawab terhadap kehidupan ini.
Sementara sang kakak selalu menyikapi keadaan secara positif. Di lain pihak sang adik tidak melihat sisi positif dari bencana yang menimpa keluarga mereka. Perbedaan tingkat rasa tanggung jawab hidup diantara mereka berdua telah menyebabkan perbedaan nasib yang sangat besar pula.
Sekali lagi saya tegaskan, hanya diri kita sendirilah yang bertanggung jawab menentukan kehidupan seperti apa yang kita harapkan. Sedangkan orang lain tidak bertanggung jawab terhadap nasib ataupun kesuksesan kita. Peran orang lain hanya bersifat sebagai instrumen yang melengkapi usaha kita. Zig Ziglar mengatakan, “You are the only one who can use your ability. It is an awesome responsibility. – Anda adalah satu-satunya orang yang dapat menggunakan kemampuan Anda sendiri. Hal itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab Anda.”
Kalaupun suatu hal buruk menimpa kita, maka sikapi keadaan tersebut dengan penuh tanggung jawab. Einstein memberikan petunjuk, “We have to do the best we can. This is our sacred human responsibility. – Kita harus melakukan yang terbaik. Itu merupakan tanggung jawab kita sebagai umat manusia.” Artinya, kita senantiasa dituntut untuk menjalankan peran atau tanggung jawab hidup ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga kehidupan kitapun senantiasa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
* Andrew Ho adalah penulis buku best seller, salah satu motivator terbaik di Asia, dan juga seorang pimpinan sebuah perusahaan direct selling. Ia dapat dihubungi
17. BERTUMBUH HINGGA TANPA BATAS
“A person is limited only by the thoughts that he chooses. – Kapasitas seseorang dibatasi oleh pemikirannya sendiri.”~ James AllenAs A Man Thinketh
Setiap saat masing-masing di antara kita bisa melakukan hal yang luar biasa dengan berpikir berbeda. Anda sebenarnya juga bisa berkembang puluhan kali lipat. Semua itu tergantung pada pola pikir Anda sendiri.
Anehnya hampir semua orang cenderung langsung kecewa, marah, frustrasi ketika sampai pada situasi kurang menguntungkan atau tidak berhasil. Mereka sama sekali tidak berpikir positif saat menghadapi tantangan, yang salah satunya berbentuk kegagalan. Padahal, seandainya mereka tetap optimis, dalam kondisi terburuk pun mereka pasti dapat memulai lagi langkah-langkah untuk bertumbuh lebih dari yang pernah mereka bayangkan.
Optimis adalah syarat penting untuk dapat bertumbuh optimal dari kondisi Anda saat ini. Langkah selanjutnya yang tak kalah penting agar Anda bertumbuh secara fenomenal adalah menciptakan impian. Ketika Anda sudah berani bermimpi, maka rasa percaya diri akan tumbuh dan lebih siap menghadapi tantangan. Selanjutnya impian tersebut membantu Anda berpikir lebih positif, sehingga Anda dapat menikmati proses perubahan menuju pertumbuhan.
Langkah penting lainnya adalah memahami diri sendiri dan impian yang ingin dicapai. Pemahaman akan diri sendiri dan impian merupakan landasan untuk menempatkan prioritas dan fokus. Selain itu, pemahaman terhadap terhadap diri sendiri dan tujuan juga sangat memengaruhi rasa percaya diri dan keyakinan untuk bertumbuh tanpa batas.
Setelah itu, Anda sebaiknya memfokuskan diri pada faktor yang dapat menyokong keberhasilan. Misalnya, Anda berdagang jagung dan jual beli mobil bekas. Di antara keduanya, berdagang jagung memberikan kontribusi 80% terhadap pertumbuhan pendapatan Anda. Sehingga Anda harus lebih intensif mengerjakan jual beli jagung dibandingkan jual beli mobil bekas. Penghasilan Anda tentu meningkat berlipat ganda dalam waktu singkat.
Contoh lain adalah Anda bermimpi untuk menjadi seorang profesor terkenal. Tetapi, kegiatan Anda di bidang bisnis dan pendidikan sama-sama menyita waktu. Setelah Anda cermati, ternyata aktivitas di dunia bisnis lebih menyokong keinginan Anda mewujudkan impian menjadi seorang profesor. Maka, fokuskan energi dan pikiran Anda lebih banyak kepada dunia bisnis tersebut. Dengan kata lain, faktor pendukung mayoritas yang semakin mendekatkan diri Anda terhadap impian itulah yang harus Anda kerjakan secara intensif.
18. CARA MUDAH MENJALANI KEHIDUPAN
“We spend too much time making a living and too little time making and living. – Kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memenuhi tuntutan kehidupan tetapi terlalu sedikit waktu untuk menikmati hidup dan menjadikannya lebih berarti.”~ Rachei Dillon
Kita memang sering terjebak dengan bermacam kesibukan dan tak sempat menikmati kehidupan ini atau menjadikannya lebih berarti. Sehingga hidup ini serasa melelahkan. Untuk itu saya menulis sebuah buku yang membahas solusi mempermudah kehidupan, berjudul Simplify Your Life With Zen. Tidak saya sangka, para pembaca menyambut hangat kehadiran buku tersebut.
Kemudian muncul banyak pertanyaan. Intinya mereka menanyakan apakah mungkin kita menjalani kehidupan dengan mudah di jaman yang serba sulit ini? Jawabnya kita sangat mungkin menjalani hidup dengan mudah, asalkan kita memahami dan mengerti caranya.
Langkah pertama untuk menjalani kehidupan dengan mudah adalah sesering mungkin bersyukur kepada Tuhan YME atas segala karunia yang sedang kita nikmati saat ini. Jangan selalu berkeluh-kesah tentang apa-apa yang tidak kita miliki. Banyak bersyukur kepada Tuhan YME akan membantu kita mendapatkan optimisme dan semangat untuk menjangkau impian yang belum berhasil kita wujudkan.
Rasa syukur terhadap Tuhan YME adalah sumber aura positif yang akan tercermin dalam sikap dan kalimat-kalimat kita. Aura positif tersebut merupakan magnet yang akan menarik segala sesuatu yang positif pula. Sehingga hal itu akan sangat mempengaruhi tingkat mudah dan tidaknya kita menjalani kehidupan ini.
Langkah kedua yang dapat memudahkan kita dalam menjalani kehidupan ini adalah tidak memaksakan diri seperti orang lain. Berbesarlah hati menerima bagaimanapun kondisi kita dengan segala tanggung jawab yang harus kita jalankan. Itu bukan berarti kita tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik, melainkan agar kita lebih mudah memfokuskan diri hanya untuk menunaikan tanggung jawab sebaik mungkin agar dapat menuai hasil semaksimal mungkin.
Sementara itu, sebagai manusia yang tak lepas dari kesalahan dan kekurangan, dalam kehidupan sehari-hari sering pula terbersit pikiran negatif. Jika hal itu terjadi, segeralah mengenyahkan pikiran negatif yang terlintas di dalam benak kita, agar kita senantiasa melihat sisi positif atau manfaat dibalik kejadian atau situasi yang sedang kita hadapi. Karena pikiran negatif itu hanya akan membebani langkah kita dalam menjalani kehidupan ini.
Kemudian belajarlah untuk ikhlas melepaskan apa yang sudah pernah kita miliki, setelah kita puas berupaya maksimal. Hidup akan terasa lebih ringan jika kita menerima penurunan kondisi fisik akibat bertambahnya usia, penurunan omset bisnis akibat berbagai gejolak krisis, berkurangnya respon dari orang lain karena sudah memasuki masa pensiun, dan lain sebagainya. Hiduplah dalam realitas diri kita dengan lapang dada, dan jangan menganggapnya sebagai coban hidup yang berat. Dengan cara itu, hidup kita akan terasa lebih ringan dijalani.
Minggu, 07 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kok Rapid Test Bayar?
Kok Rapid Test Bayar? Ada hal yang membuat saya sedikit heran akhir-akhir ini, yakni soal rapid test. Logika saya sederhana? Mengapa kit...
-
Ideal Partner in The Turbulent World Talking about ideal partner is closely linked with subjective feeling. It depends on perception which i...
-
Memperingati hari anti-korupsi, sy menemukan file video lama yg ternyata meninggalkan value dan spirit anti-korupsi. Sedikit cerita soa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar